MEPNews.id —Menristekdikti dan Dirjen Dikti mempercayakan STIE Perbanas Surabaya sebagai tutor pembinaan Perguruan Tinggi Asuh (PT Asuh). Tugasnya adalah memberikan tutorial dan bimbingan PT agar bisa menjadi perguruan tinggi andalan. Yang menjadi PT asuh adalah mereka adalah mayoritas yang masih dikategorikan bertaraf akreditasi C. Dalam hal ini, STIE perbanas Surabaya sekaligus sebagai peroleh hibah pembinaan sebagai Pembina pada PTS Asuh, yang berjumlah 26 prguruan tinggi.
Ketua pelaksana program Hibah ini adalah Dr. Emanuel Kristiyadi MM, Puket I STIE Perbanas Surabaya. “ Pada saat ini, kita membina universitas Dayanu Ikhsanudin, Bau Bau dan Universitas Islam Madura, Pamekasan”, Papar Emanuel Kristijadi. Dua perguruan tinggi ini sedang berlangsung program berjalan bimbingan tentang proses penjaminan mutu. “Tujuan kami tim dari STIE Perbanas Surabaya ini untuk mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Outcomenya berupa peningkatan status akreditasi PT,” tegasnya.
Ada beberapa anggota timnya, yaitu Burhanudin, M.Sc, Ph.D, dan Mohammad Nurhadi, MM. Salah satu instruktur di antara tim ini adalah Prof. Dr. Tatik Suryani MM., mantan Ketua STIE Perbanas yang sudah banyak memberikan berbagai tutorial terkait SPMI. Mereka bersama-sama dalam minggu-minggu ini bekerja keras memberikan pembinaan dan tutorial. Ada anggota tim lain yaitu Dra. Ec. Gunasti Hudiwinarsih M.Si., dan Linda Purnama Sari SE, MM.
Hibah PT asuh ini merupakan hibah yang diberikan kepada STIE Perbanas Surabaya. Perguruan tinggi ini, di samping banyak berpengalaman karena sudah berstatus institusi A, setiap harinya sudah melaksanaan sistem penjaminan mutu. Itu sebabnya, Perbanas dipercaya untuk menjadi Pembina dan pemberi tutorial tentang SPMI. (dwr).

STIE Perbanas Surabaya terpilih menjadi salah satu Perguruan Tinggi penerima Hibah Program Asuh PT Unggul 2017 dari 26 perguruan tinggi yang ditunjuk oleh Kemenristekdikti. Keputusan ini ditetapkan mengingat STIE Perbanas Surabaya ini menjadi salah satu dari 50 Perguruan Tinggi yang terakreditasi A dan diminta menjadi rekan Kemenristekdikti untuk menjadi pengasuh Perguruan Tinggi Swasta yang masih berakreditasi C.

Program Asuh PT Unggul ini ditetapkan oleh Kemenristekdikti bertujuan untuk meningkatkan kualitas program studi perguruan tinggi di Indonesia. Perlunya peningkatan dikarenakan masih ada program studi yang berakreditasi C dan pemerintah menargetkan agar jaminan mutu di perguruan tinggi diperbaiki. Untuk itu, perguruan tinggi penerima Hibah dari Ristekdikti melakukan peningkatan kualitas dengan memperbaiki Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Pada Selasa-Jumat, 1-4 Agustus 2017, STIE Perbanas Surabaya menyelenggarakan Program Magang Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk Universitas Dayanu Ikhsanuddin, Bau-Bau, Sulawesi Tenggara dan Universitas Islam Madura, Pamekasan Jawa Timur. Sebanyak 10 orang dari kedua kampus peserta Magang ini dibimbing untuk membuat Draf Sistem Penjaminan Mutu Internal sesuai dengan Standar yang ditetapkan oleh Ristekdikti.

Wakil Ketua Bidang Akademik dan Ketua Pelaksana Program Asuh STIE Perbanas Surabaya, Dr. Emanuel Kristijadi, MM., menjelaskan pertimbangan dipilihnya kedua universitas tersebut karena masih banyaknya program studi yang terakreditasi C sehingga perlu untuk peningkatan kualitas. ”Pertimbangannya, kampus kami berada di wilayah Jawa Timur maka memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan perguruan tinggi satu wilayah, dan memilih Universitas Islam Madura. Sedangkan di luar wilayah, kami memilih kopertis 9, yakni Universitas Dayanu Iksanuddin, Bau-Bau, Sulawesi Tenggara,” terangnya.

Pihaknya menambahkan, program asuh ini sudah dilakukan sejak bulan Mei 2017, mulai dari kegiatan Workshop SPMI, Studi Banding hingga Program Magang yang dilaksanakan saat ini. Bulan September nanti, tim STIE Perbanas Surabaya akan melakukan monitoring terkait implementasi SPMI apakah sudah berjalan sesuai bimbingan yang sudah dijalankan. ”Kami nanti juga akan mendampingi tentang bagaimana cara melakukan audit internal di setiap perguruan tinggi dengan standar yang sudah disepakati tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu Kaprodi Universitas Islam Madura peserta Magang SPMI, Syamsidar merasa program ini sangat membantu perguruan tinggi yang ingin melakukan peningkatan kualitas. ”Setelah magang ini, kita akan terus menyelesaikan standar terutama memperbarui standar yang sudah kami miliki. Nantinya, standar yang ditetapkan tersebut akan kami implementasikan kemudian di-monitoring agar layak menjadi A,” harapnya. (Eko.r)